Ciri-ciri akan Terjadi Puting Beliung, Diawali Awan Cumulonimbus
CIREBON - Beberapa hari terakhir puting beliung terjadi di Kabupaten Cirebon. Untuk meningkatkan kewaspadaan, masyarakat perlu mengetahui ciri ciri akan terbentuknya pusaran angin.
Ahmad Faa Iziyn, Forecaster BMKG Stamet Kertajati menjelaskan, puting beliung adalah angin yang datang secara tiba-tiba. Bergerak melingkar membentuk seperti spiral menuju sampai permukaan tanah.
Baca Juga: Seperti Film Action, Sekelompok Remaja di Plumbon Perang Bawa Sajam Sambil Kejar-kejaran Pakai Motor
Biasanya memutar berlawanan dengan arah jarum jam dalam waktu sekitar ±2 – 8 menit dan berkecepatan 40 sampai 80 knot atau 74 km/jam sampai 148 km/jam.
Saat ini bulan Januari merupakan puncak musim hujan di wilayah Cirebon dan sekitarnya, di mana pertumbuhan awan-awan hujan atau awan konvektif semakin meningkat.
Baca Juga: Besok Kota Cirebon Mulai Simulasi Vaksinasi Covid-19, Dapat Kuota 5 Ribu
“Puting beliung disebabkan adanya awan hujan/konvektif atau biasa disebut awan cumulonimbus (CB),” kata Faiz, sapaan akrabnya.
Awan CB berbentuk bunga kol menjulang tinggi keatas bewarna abu-abu dan berubah menjadi awan hitam. Didukung oleh kondisi cuaca lokal setempat.
Puting beliung bisa terjadi di mana saja, bila kondisi atmosfer dan kondisi cuaca lokal setempat mendukung. Biasa terjadi pada siang atau sore hari.
Baca Juga: Kronologi Tawuran Remaja di Jalan Raya Plumbon, Saling Serang Mulai dari Alun-alun Palimanan
Namun, lebih sering terjadi di daratan yang sedikit vegetasi/sedikit pohon, seperti di sawah, lapangan, dll.
Potensi terjadinya puting beliung lebih sering pada saat musim hujan dan pancaroba. (azs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: